Kemajuan
teknologi saat ini sudah sedemikian pesatnya sehingga nyaris tak
terbendung lagi. Kehidupan manusia saat inipun tidak bisa dipisahkan
dari penggunaan teknologi. Teknologi ada disetiap sudut kehidupan dan
mempermudah manusia dalam menjalani kehidupannya.
Internet atau dunia maya adalah salah
satu teknologi komunikasi dan informasi yang mengalami perkembangan
relatif cepat dibandingkan dengan teknologi komunikasi dan informasi
lainnya. Perkembangan internet atau dunia maya saat ini sudah sedemikian
pesatnya dan jauh melebihi apa yang diperkirakan orang sebelumnya.
Berdasarkan data World Internet Usage
Statistic News And World Population Stats yang dilakukan pada tahun
2008, peningkatan populasi pengguna internet di seluruh dunia mencapai
6.676.120.288 penggguna atau naik 305,5 % dari total jumlah pengguna
internet tahun 2000 yang hanya 360.985.492 pengguna. Dari jumlah
tersebut, pertumbuhan pengguna internet di Asia mencatat kenaikan
tertinggi mencapai 39 %, yakni dari 114.304.000 di tahun 2000 menjadi
3,76,181.949 pengguna pada tahun 2008.
Pada awal mula lahir dan
dimanfaatkannya internet, terkenal suatu istilah semacam virtual world
atau cyber world untuk menggambarkannya. Dunia maya ini dianggap sebagai
sebuah arena interaksi antara mereka yang memiliki “hak eksklusif”
(Dikatakan sebagai hak eksklusif karena pada mulanya hanya sejumlah
perguruan tinggi di Amerika yang bersepakat untuk melakukan kerjasama
riset saja yang memiliki akses ke internet generasi awal ini) penggunaan
sistem komputer yang terhubung dalam sebuah jejaring raksasa. Peristiwa
historis tersebut secara tidak langsung mewarnai pola pikir manusia di
masa-masa awal perkembangan internet, yang mendikotomikan antara dunia
nyata dengan dunia maya.
Seperti yang sudah disebutkan diawal,
teknologi ada untuk memudahkan kehidupan manusia. Internet juga hadir
atas dasar pemikiran tersebut, ia hadir untuk mempermudah manusia.
Dengan internet orang dapat berinteraksi dan berkomunikasi, saling
mengirimkan informasi dengan lebih cepat dan murah. Bahkan dapat
memperpendek jarak yang seharusnya ribuan kilometer.
Dengan menggunakan internet atau dunia
maya ini, arus informasi dan komunikasi semakin tidak terbendung. Jika
sebelum berkembangnya dunia maya ini, komunikasi dan informasi sangat
dibatasi oleh waktu dan tempat, maka untuk saat ini informasi dan
komunikasi tidak dibatasi lagi oleh halangan ruang dan waktu. Informasi
dari suatu tempat bisa secara real time atau secara langsung
didistribusikan ke seluruh dunia saat itu juga. Begitu juga dengan
komunikasi, dengan menggunakan dunia maya bisa dilakukan saat itu juga
dengan tidak memandang tempat yang berjauhan.
Perkembangan dunia maya ini
memunculkan dunia tersendiri dalam kehidupan manusia. Dengan menggunakan
dunia internet ini, orang-orang yang tersambung secara langsung ke
dunia internet bisa secara langsung berkomunikasi atau berkirim
informasi. Komunikasi yang semakin intens antar-pengguna internet
memunculkan suatu komunitas di dunia internet atau dunia maya. Sehingga
bermunculanlah komunitas pengguna internet, baik karena persamaan atau
perbedaan yang dimiliki oleh pengguna internet. Dan komunitas pengguna
internet ini sangat banyak jumlahnya, mulai dari cakupan lokal sampai
dengan global. Dari mulai forum diskusi, forum curhat, mailing list,
sampai dengan media pertemanan di dunia internet. Dan saat ini, yang
sedang booming adalah media jejaring sosial di dunia maya.
Jejaring sosial atau situs pertemanan
ini diakui banyak pihak sangat membantu dalam interaksi sosial. Melalui
jejaring sosial kita dapat bertemu dengan relasi atau kerabat yang
berada jauh atau bahkan menemukan teman masa kecil yang sudah lama tak
ketahuan rimbanya. Penggunaan situs jejaring ini sebenarnya tergantung
masing-masing individu. Ada yang memang menggunakannya untuk mencari
relasi, sekedar refreshing, mencari teman sebanyak-banyaknya sehingga
tidak hanya terbatas pada dunia nyata saja, membangun komunitas atau
bahkan mencari pasangan hidup di dunia nyata.
Dari sekian banyak alasan orang
menggunakan situs jejaring sosial, ada satu fenomena menarik dimana
jejaring sosial digunakan untuk membangun kehidupan sosial tetapi
kepribadian yang ditampilkan user (individu pengguna intrenet) berbeda
dengan kepribadiannya di dunia nyata.
Dalam menjalani kehidupan, khususnya
dalam kehidupan sosial, setiap individu memiliki karakteristiknya
masing-masing yang mungkin berbeda dengan individu lainnya. Dalam dunia
maya, khususnya kehidupan sosial dunia maya, user juga memiliki
karakteristik. Tetapi berbeda dengan dunia nyata dimana karakteristik
sesorang merupakan bentukan dari pembelajaran dan interaksinya dengan
orang-orang disekitarnya, di dunia maya seseorang dapat menentukan
sendiri karakteristik dirinya.
Fenomena lain yang juga muncul seiring
dengan perkembangan pesat yang dialami internet adalah komunitas
citizen journalism. Dengan menggunakan berbagai electronic gadget
seperti kamera digital, telepon genggam, personal digital assistant, dan
lain sebagainya – seorang awam dapat menjadi wartawan karena
kemampuannya dalam meliput berita dimana saja yang bersangkutan
beraktivitas. Lihatlah bagaimana dibukanya jalur-jalur komunikasi antara
televisi dan radio dengan para individu tersebut seperti yang dilakukan
oleh kantor berita terkemuka di dunia CNN maupun YouTube. Tidak jarang
seorang individu dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari berjumpa
dengan peristiwa menarik seperti: anggota parlemen yang sedang memarahi
pelayan rumah makan, atau mantan pejabat yang sedang memaki-maki satpam,
atau artis yang sedang mencak-mencak kesal dengan penjual, atau tokoh
masyarakat yang sedang bersua dengan konglomerat hitam, dan lain
sebagainya. Kejadian tersebut dengan mudahnya direkam dan diliput dengan
menggunakan telepon genggam atau piranti digital yang dibawa untuk
selanjutnya di-upload ke internet untuk dapat diakses dan dinikmati oleh
publik. Tentu saja yang bersangkutan dengan berbagai dalih menyangkal
dirinya yang berada dalam rekaman tersebut dan berbalik bersengketa
serta menuntut si “wartawan amatir” tersebut.
Sama seperti dunia nyata dimana
terdapat pihak yang jahat dan baik, kehidupan sosial dunia maya ternyata
juga terdapat pihak-pihak tersebut. Pihak jahat yang dimaksud adalah
orang-orang yang menggunakan dunia maya untuk melakukan aksi penipuan
dan perbuatan yang dapat merugikan orang lain.
Semakin maraknya aksi kejahatan di
dunia maya inilah yang akhirnya mendesak munculnya cyber law di
Indonesia melalui UU ITE no.11 tahun 2008. Melalui UU ini pemerintah
mencoba membendung aksi kejahatan yang terjadi di dunia maya. Akan
tetapi kemunculan UU ini juga di tentang banyak pihak karena dianggap
mencoba untuk ‘mengebiri’ kebebasan berekspresi di dunia maya.
Alasan kemunculan UU ITE ini antara
lain disebabkan saat ini sedang menjadi tren dikalangan masyarakat
menulis blog oleh seseorang. Sering kali isinya blog lebih merupakan
suatu pengalaman dan pandangan pribadi terhadap individu maupun
peristiwa atau kejadian tertentu yang didasarkan pada perasaan,
persepsi, sangkaan, maupun asumsi tertentu dari si pengarang atau
penulis. Tidak jarang ditemui dalam blog tersebut disebutkannya secara
jelas dan tegas nama-nama individu pelaku yang terkait dengan isi cerita
yang ada. Dalam konteks ini ternyata tidak semua individu dalam dunia
nyata telah siap berhadapan dengan alam “demokrasi mengemukakan
pendapat” semacam itu, sehingga cukup banyak yang berlanjut dengan
adanya tuntutan “pencemaran nama baik” dari mereka yang namanya
disebutkan dalam sejumlah blog-blog pribadi yang menjamur di dunia maya.
Dengan menggunakan berbagai jenis pasal dalam UU ITE, yang bersangkutan
berusaha mempidanakan si penulis blog.
Selain itu muncul juga berbagai jenis
kejahatan atau forgery yang bersifat melakukan penipuan identitas atau
phishing terhadap para pelanggan perusahaan tertentu, terutama bank.
Modul operandi yang paling banyak dipergunakan adalah menggunakan media
email dan SMS. Dengan berkedok seolah-olah yang bersangkutan merupakan
pihak yang sah, para pelanggan diminta untuk melakukan tindakan
pengiriman uang maupun pemberitahuan kata kunci (baca: password)
tertentu yang bermuara pada raibnya harta finansial milik si korban
tersebut. Kejadian di dunia maya ini benar-benar berdampak pada dunia
nyata karena si pelaku tahu persis kelemahan atau keterbatasan
pengetahuan dari para calon korbannya.
Muncul juga kejadian di dunia nyata
akibat berbagai penilaian yang dilakukan oleh sejumlah individu atau
komunitas terhadap suatu hal tertentu – barang, jasa, produk, individu,
organisasi, dan lain sebagainya - yang memberikan dampak cukup luas di
dunia nyata. Lihatlah bagaimana seorang pelanggan yang kecewa dengan
kualitasnya produk yang dibelinya kemudian membeberkan seluruh
kegundahannya di dunia maya. Atau seorang wisatawan yang mengalami
pengalaman buruk ketika sedang berada di suatu daerah wisata tertentu
yang menyarankan orang lain untuk tidak pergi ke sana. Atau bagaimana
sekelompok orang yang pernah merasa dirugikan oleh pelayanan bank
tertentu menceritakan pengalaman pribadi masing-masing mereka yang dapat
berakibat terjadinya rush dari para pelanggan yang masih menjadi
nasabah aktif di bank yang bersangkutan, dan lain sebagainya. Jika pada
jaman dahulu pengalaman-pengalaman semacam ini dapat terisolisasi
beritanya, maka dengan adanya internet, publik dapat turut mengetahuinya
dalam waktu sangat singkat.
Dari keseluruhan dampak yang
diakibatkan oleh dunia maya tersebut, seharusnya membuat kita sadar akan
bahaya yang senantiasa mengancam apabila kita tidak berhati-hati dalam
menggunakan internet.
REFERENSI :
Uchyana Effendy, M.A.,Prof. Onong.2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti
Wikipedia.com
www.eko-indrajit.com


0 komentar:
Posting Komentar