Kamis, 12 November 2015

Tagged Under:

TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI BIDANG PENYIARAN

By: arrosyid S.F. On: 01.50
  • Share The Gag
  • TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI BIDANG PENYIARAN
    Lidia Putri Sulistyani
    1306385362

    Perkembangan teknologi terus melaju secara pesat. Hal ini tidak hanya mempengaruhi di bidang teknologi saja akan tetapi juga pola hidup masyarakat. Sebelum adanya internet, masyarakat dalam mengakses informasi masih menggunakan media konvensional seperti radio, televisi dan surat kabar. Media ini masih memiliki banyak kekurangan. Kekurangan dari media cetak adalah  dalam penyebaran informasi jangkauannya tidak luas, proses pembuatan berita yang lama sehingga dalam distribusi informasi membutuhkan waktu yang lebih banyak. Media cetak hanya menyediakan konten visual saja yang hanya berupa gambar mati, gambar ilustrasi atau foto yang monoton dan kurang menarik. Selain itu biaya produksi yang cukup mahal yaitu biaya percetakan dan pendistribusian. Kekurangan media radio adalah informasi yang disampaikan hanya sekilas dan tidak bisa diulang. Konten yang disediakan dari media radio hanya audio saja sehingga berita yang disampaikan oleh penyiar ditangkap oleh pendengar melalui penggambaran saja. Radio menggunakan alat pemancar dalam menyiarkan acaranya. Para pendengar dapat mengakses siaran tersebut selama masih berada dalam jangkauan frekuensi dan dalam cuaca yang bagus. Siaran radio biasanya memiliki segmen acara tertentu, missal the Dandees di Prambors Radio setiap hari senin- jumat jam 16.00-20.00. Jika  pendengar ingin mendengarkan siaran tersebut, mereka harus menyesuaikan jadwal atau waktu siaran acara tersebut.  Kekurangan media televisi yaitu biaya produksi yang mahal karena membutuhkan peralatan yang canggih untuk menproduksi acara baik dalam perekaman, pengeditan dan penyiarannya. Selain itu, biaya operasional untuk maintenance peralatan yang cukup mahal serta sumber daya manusia dan kemampuannya yang masih sedikit dalam bekerja di bidang broadcast.
    Pemaparan sebelumnya telah menjabarkan mengenai kekurangan dari media konvensional. Hal itu yang menyebabkan organisasi  institusi khusunya yang bergerak di bidang penyiaran  untuk pindah ke media digital. Alasan yang melatarbelakangi pengembangan dari media konvensional ke media digital adalah penghematan biaya produksi dan operasional yang juga berimplikasi efisiensi ongkos penyimpanan dan pendistribusian data informasi. Dari efisiensi biaya tersebut dapt menambah kualitas dan kuantitas informasi yang terdapat pada media tersebut. Serta, distribusi informasi yang bersifat universal dan massal beralih ke individu dengan penyesuaian kebutuhan dan keinginannya (Flew, 2002).
    Pergerakan dari media konvensional ke media digital disebabkan oleh pengembangan teknologi. Teknologi ini mengubah bentuk informasi yang lama seperti teks, suara dan gambar menjadi kode-kode digit 1 dan 0 (Flew, 2002). Karakteristik informasi pada format digital menurut Feldman yaitu manipulable adalah informasi digital mudah untuk diadaptasikan pada semua tahap baik pembuatan, penyimpanan, pendistribusian dan konsumsi. Networkable adalah informasi mudah untuk digunakan secara terus menerus oleh banyak orang tanpa ada suatu batas tertentu. Dense adalah  informasi yang besar mudah disimpan pada media yang secara fisik kecil. Compressible adalah informasi digital yang berkapaistas besar dapat diubah atau “dikompres” untuk menghemat tempat penyimpanan. Terakhir Imparsial, informasi dapat digunakan, diakses oleh siapa saja tanpa ada pengkhususan menurut pemilik atau penciptanya. Hal tersebut disebabkan informasi yang berada dalam bentuk digital telah dikonversikan ke dalam kode digit 1 dan 0.
    Sebelumnya telah dibahas media konvensional yaitu radio, televisi dan surat kabar. Ketiga media tersebut telah mengalami digitalisasi. Dua media yang akan dibahas selanjutnya adalah radio dan televisi. Saat ini jika kita mendengarkan radio tidak harus memiliki radio dalam bentuk fisiknya. Siaran radio dapat kita nikmati melalui internet dengan mengakses situs web tertentu. Pendengar dapat menikmati siaran radio secara real time melalui streaming atau mengakses informasi yang sudah disiarkan pada acara sebelumnya di menu tertentu pada web tersebut. Sehingga jika pendengar tidak sempat mengikuti siaran radio yang diinginkan, berita atau informasi tersebut masih dapat diakses. Selain itu, jangkauan frekuensi siaran jauh lebih luas. Penikmat siaran The Dandees  di Prambors Radio tidak hanya kalangan di Jakarta atau kota-kota lain yang menyiarkannya tetapi juga orang-orang di luar negeri juga bisa ikut menikmati siaran tersebut. Namun, siaran streaming ini juga harus disesuaikan dengan zona waktu. Kemudahan ini semakin menguntungkan baik konsumen maupun pihak radio. Konsumen bisa mendengar siaran radio dimanapun tanpa harus berada dalam jangkauan frekuensi sedangkan pihak radio mengalami peningkatan jumlah audiens yang mengakses acaranya.   
    Selain radio, media lain yang mengalami digitalisasi yaitu televisi. Tidak berbeda jauh dengan radio. Jangkauan frekuensi lebih luas dan kualitas visual dari informasi lebih baik. Jangkauan frekuensi lebih luas maksudnya, masyarakat tidak harus berada dalam wilayah yang memiliki kualitas yang bagus dalam penyiaran. Saat ini masyarakat semakin dimudahkan dalam mengaskses acara di televisi. Bagi para pekerja yang tidak memiliki banyak waktu untuk menonton televisi, atau orang yang sedang menunggu mereka tetap dapat menonton acara televisi kesukaannya. Misalnya, A ingin menonton acara The Comment di NET TV. A tidak harus menonton acara tersebut di rumah. A dapat mendownload aplikasi NET TV di play store android atau app store dan lain-lain melalui gadget yang dimilikinya. Sehingga sambil menunggu sesuatu di sela-sela waktu A tetap dapat menonton acara kesukaannya. Kualitas gambar pun tidak kalah dari siaran yang ditayangkan di televisi.  
    Perkembangan teknologi penyiaran pasti membawa akibat tertentu. Dampak positif yang dihasilkan adalah kualitas gambar dan suara yang lebih baik (halus dan tajam) dan jika menonton televisi saat dijalan atau dalam kereta efek dopler semakin berkurang. Efek nosie seperti (bunyi kresek-kresek atau layar banyak ”semut”) dapat dikurangi. Akan tetapi masih terdapat kekurangan yang mnyebabkan teknologi ini belum secara penuh dapat direalisasikan. Hal ini dikarenakan peraturan mengenai penyiaran masih belum pasti sehingga harus dibenahi. Pembuatan standar yang tetap baik perangkat yang digunakan dalam penyiaran maupun isi yang adakn didistribusikan ke audiens. Frekuensi penyiaran yang terbatas menyebabkan keterbatasan penyiaran yang dapat dilakukan. Apabila frekuensi ini tidak diatur secara pasti, maka akan dikuasai oleh korporasi tertentu. Sehingga perusahaan, institusi atau organisasi yang akan menyiarkan informasi semakin berkurang dan dengan demikian ada kemungkinan bagi mereka untuk gulung tikar.  Maka dari itu agar teknologi penyiaran digital dapat berjalan lncar dibutuhkan pembangunan infrastruktur yang optimal. Sehingga masyarakat dapat menjangkau teknologi tersebut dengan harga yang lebih murah.

    Sumber  referensi :
    Hastjarjo, Sri. Teknologi digital dan dunia penyiaran

    0 komentar:

    Posting Komentar