TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI BIDANG PENYIARAN
Lidia Putri Sulistyani
1306385362
Perkembangan
teknologi terus melaju secara pesat. Hal ini tidak hanya mempengaruhi
di bidang teknologi saja akan tetapi juga pola hidup masyarakat. Sebelum
adanya internet, masyarakat dalam mengakses informasi masih menggunakan
media konvensional seperti radio, televisi dan surat kabar. Media ini
masih memiliki banyak kekurangan. Kekurangan dari media cetak adalah
dalam penyebaran informasi jangkauannya tidak luas, proses pembuatan
berita yang lama sehingga dalam distribusi informasi membutuhkan waktu
yang lebih banyak. Media cetak hanya menyediakan konten visual saja yang
hanya berupa gambar mati, gambar ilustrasi atau foto yang monoton dan
kurang menarik. Selain itu biaya produksi yang cukup mahal yaitu biaya
percetakan dan pendistribusian. Kekurangan media radio adalah informasi
yang disampaikan hanya sekilas dan tidak bisa diulang. Konten yang
disediakan dari media radio hanya audio saja sehingga berita yang
disampaikan oleh penyiar ditangkap oleh pendengar melalui penggambaran
saja. Radio menggunakan alat pemancar dalam menyiarkan acaranya. Para
pendengar dapat mengakses siaran tersebut selama masih berada dalam
jangkauan frekuensi dan dalam cuaca yang bagus. Siaran radio biasanya
memiliki segmen acara tertentu, missal the Dandees di Prambors Radio
setiap hari senin- jumat jam 16.00-20.00. Jika pendengar ingin
mendengarkan siaran tersebut, mereka harus menyesuaikan jadwal atau
waktu siaran acara tersebut. Kekurangan media televisi yaitu biaya
produksi yang mahal karena membutuhkan peralatan yang canggih untuk
menproduksi acara baik dalam perekaman, pengeditan dan penyiarannya.
Selain itu, biaya operasional untuk maintenance peralatan yang cukup
mahal serta sumber daya manusia dan kemampuannya yang masih sedikit
dalam bekerja di bidang broadcast.
Pemaparan
sebelumnya telah menjabarkan mengenai kekurangan dari media
konvensional. Hal itu yang menyebabkan organisasi institusi khusunya
yang bergerak di bidang penyiaran untuk pindah ke media digital. Alasan
yang melatarbelakangi pengembangan dari media konvensional ke media
digital adalah penghematan biaya produksi dan operasional yang juga
berimplikasi efisiensi ongkos penyimpanan dan pendistribusian data
informasi. Dari efisiensi biaya tersebut dapt menambah kualitas dan
kuantitas informasi yang terdapat pada media tersebut. Serta, distribusi
informasi yang bersifat universal dan massal beralih ke individu dengan
penyesuaian kebutuhan dan keinginannya (Flew, 2002).
Pergerakan
dari media konvensional ke media digital disebabkan oleh pengembangan
teknologi. Teknologi ini mengubah bentuk informasi yang lama seperti
teks, suara dan gambar menjadi kode-kode digit 1 dan 0 (Flew, 2002).
Karakteristik informasi pada format digital menurut Feldman yaitu manipulable adalah informasi digital mudah untuk diadaptasikan pada semua tahap baik pembuatan, penyimpanan, pendistribusian dan konsumsi. Networkable adalah informasi mudah untuk digunakan secara terus menerus oleh banyak orang tanpa ada suatu batas tertentu. Dense adalah informasi yang besar mudah disimpan pada media yang secara fisik kecil. Compressible adalah informasi digital yang berkapaistas besar dapat diubah atau “dikompres” untuk menghemat tempat penyimpanan. Terakhir Imparsial, informasi
dapat digunakan, diakses oleh siapa saja tanpa ada pengkhususan menurut
pemilik atau penciptanya. Hal tersebut disebabkan informasi yang berada
dalam bentuk digital telah dikonversikan ke dalam kode digit 1 dan 0.
Sebelumnya
telah dibahas media konvensional yaitu radio, televisi dan surat kabar.
Ketiga media tersebut telah mengalami digitalisasi. Dua media yang akan
dibahas selanjutnya adalah radio dan televisi. Saat ini jika kita
mendengarkan radio tidak harus memiliki radio dalam bentuk fisiknya.
Siaran radio dapat kita nikmati melalui internet dengan mengakses situs
web tertentu. Pendengar dapat menikmati siaran radio secara real time
melalui streaming atau mengakses informasi yang sudah disiarkan pada
acara sebelumnya di menu tertentu pada web tersebut. Sehingga jika
pendengar tidak sempat mengikuti siaran radio yang diinginkan, berita
atau informasi tersebut masih dapat diakses. Selain itu, jangkauan
frekuensi siaran jauh lebih luas. Penikmat siaran The Dandees di
Prambors Radio tidak hanya kalangan di Jakarta atau kota-kota lain yang
menyiarkannya tetapi juga orang-orang di luar negeri juga bisa ikut
menikmati siaran tersebut. Namun, siaran streaming ini juga harus
disesuaikan dengan zona waktu. Kemudahan ini semakin menguntungkan baik
konsumen maupun pihak radio. Konsumen bisa mendengar siaran radio
dimanapun tanpa harus berada dalam jangkauan frekuensi sedangkan pihak
radio mengalami peningkatan jumlah audiens yang mengakses acaranya.
Selain
radio, media lain yang mengalami digitalisasi yaitu televisi. Tidak
berbeda jauh dengan radio. Jangkauan frekuensi lebih luas dan kualitas
visual dari informasi lebih baik. Jangkauan frekuensi lebih luas
maksudnya, masyarakat tidak harus berada dalam wilayah yang memiliki
kualitas yang bagus dalam penyiaran. Saat ini masyarakat semakin
dimudahkan dalam mengaskses acara di televisi. Bagi para pekerja yang
tidak memiliki banyak waktu untuk menonton televisi, atau orang yang
sedang menunggu mereka tetap dapat menonton acara televisi kesukaannya.
Misalnya, A ingin menonton acara The Comment di NET TV. A tidak harus
menonton acara tersebut di rumah. A dapat mendownload aplikasi NET TV di
play store android atau app store dan lain-lain melalui gadget yang
dimilikinya. Sehingga sambil menunggu sesuatu di sela-sela waktu A tetap
dapat menonton acara kesukaannya. Kualitas gambar pun tidak kalah dari
siaran yang ditayangkan di televisi.
Perkembangan
teknologi penyiaran pasti membawa akibat tertentu. Dampak positif yang
dihasilkan adalah kualitas gambar dan suara yang lebih baik (halus dan
tajam) dan jika menonton televisi saat dijalan atau dalam kereta efek
dopler semakin berkurang. Efek nosie seperti (bunyi kresek-kresek atau
layar banyak ”semut”) dapat dikurangi. Akan tetapi masih terdapat
kekurangan yang mnyebabkan teknologi ini belum secara penuh dapat
direalisasikan. Hal ini dikarenakan peraturan mengenai penyiaran masih
belum pasti sehingga harus dibenahi. Pembuatan standar yang tetap baik
perangkat yang digunakan dalam penyiaran maupun isi yang adakn
didistribusikan ke audiens. Frekuensi penyiaran yang terbatas
menyebabkan keterbatasan penyiaran yang dapat dilakukan. Apabila
frekuensi ini tidak diatur secara pasti, maka akan dikuasai oleh
korporasi tertentu. Sehingga perusahaan, institusi atau organisasi yang
akan menyiarkan informasi semakin berkurang dan dengan demikian ada
kemungkinan bagi mereka untuk gulung tikar. Maka dari itu agar
teknologi penyiaran digital dapat berjalan lncar dibutuhkan pembangunan
infrastruktur yang optimal. Sehingga masyarakat dapat menjangkau
teknologi tersebut dengan harga yang lebih murah.
Sumber referensi :
Hastjarjo, Sri. Teknologi digital dan dunia penyiaran

0 komentar:
Posting Komentar